Surabaya — 3 Oktober 2025. Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kota Surabaya menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk menyusun Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Kota Surabaya. Kegiatan ini turut mengundang sejumlah inkubator bisnis dari perguruan tinggi, termasuk Inkubator Bisnis RUBIK UWKS, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem kewirausahaan di kota tersebut.
FGD ini merupakan langkah strategis Pemkot Surabaya untuk memperkuat ekosistem bisnis lokal dan merumuskan program-program yang dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Dalam pertemuan, Pemerintah Kota membuka ruang bagi masukan, harapan, dan rekomendasi dari inkubator bisnis perguruan tinggi yang hadir. Masukan tersebut nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan program yang akan diluncurkan oleh Pemkot.
Walikota Surabaya menegaskan keinginan agar Surabaya tidak hanya dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa, tetapi juga berkembang menjadi pusat industri kreatif dan hiburan. Untuk mewujudkan visi ini, Pemkot menyatakan perlunya kerjasama erat antara pemerintah dan perguruan tinggi melalui peran aktif inkubator bisnis.
Konsep triple-helix — kolaborasi antara akademisi (perguruan tinggi), industri (pelaku usaha), dan pemerintah — menjadi kerangka utama diskusi. Sinergi ketiga pilar tersebut diharapkan menciptakan sirkulasi pengetahuan yang menghasilkan produk, layanan, dan solusi bernilai ekonomis serta mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi lokal. Perguruan tinggi dipandang penting dalam menyediakan pengetahuan, penelitian, dan pengembangan bisnis, sementara inkubator menjadi jembatan pengaplikasian ide-ide inovatif ke pasar.
Sebagai salah satu fokus utama, Inkubator Bisnis RUBIK UWKS menyatakan merasa terhormat dapat ambil bagian dalam inisiatif pemerintah kota. RUBIK UWKS menyambut baik kesempatan untuk memberi masukan yang konstruktif dan berharap partisipasi ini dapat mendorong kemajuan ekosistem kewirausahaan — baik di lingkungan Surabaya maupun dalam lingkungan kampus UWKS sendiri.
Kegiatan FGD ini dinilai positif oleh para peserta, karena membuka ruang dialog antarpemangku kepentingan yang esensial dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Pemkot Surabaya diharapkan akan mengkompilasi rekomendasi dari FGD ini sebagai referensi dalam penyusunan roadmap dan peluncuran program-program pendukung berikutnya.
