Surabaya, 17 November 2024. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) kembali menghadirkan Purnama Kemajapahitan, program unggulan yang memadukan seni, budaya, dan inovasi teknologi dalam upaya pelestarian budaya Jawa. Acara edisi kedua ini digelar pada Sabtu, 16 November 2024, di pelataran replika Candi Penataran UWKS.
Ketua LPPM UWKS, Dr. Santirianingrum Soebandhi, SE., M.Com., membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari tanggung jawab akademik dan sosial. “Kami berharap Purnama Kemajapahitan dapat terus menjadi wadah pelestarian budaya sekaligus inspirasi bagi generasi muda,” ujarnya.
Kegiatan diawali dengan penampilan UKM Kesenian Tradisional Klasik dan Lokal (KTKL) UWKS, yang baru saja meraih Juara II Nasional LO Kreatif, Kategori Unjuk Talenta. Pertunjukan gamelan kontemporer yang memukau mengiringi suasana malam, membawa para hadirin larut dalam keindahan seni tradisional Jawa.
Bagian menarik lainnya adalah persembahan gamelan digital oleh siswa-siswa SMPN 29 Surabaya, mitra UWKS dalam program pengabdian masyarakat yang didanai oleh DRTPM, Ditjen Diktiristek 2024. Kolaborasi ini menunjukkan inovasi unik dalam pengenalan budaya melalui teknologi, yang disambut dengan antusias oleh para peserta.
Acara puncak menghadirkan narasumber Nanang Purwono, Ketua Komunitas Puri Aksara Rajapatni sekaligus alumni UWKS, yang membawakan materi tentang pentingnya mengenal dan melestarikan Aksara Jawa. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa aksara lokal tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga simbol identitas bangsa yang harus dijaga. Diskusi malam itu dipandu oleh Cak Jarmani, Ketua Pusat Studi Kewijayakusumaan, yang dengan kepiawaiannya menciptakan suasana interaktif dan penuh semangat.
Purnama Kemajapahitan kedua ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga memberikan edukasi yang memperkuat cinta terhadap budaya Jawa. Dengan perpaduan seni, tradisi, dan teknologi, acara ini menjadi langkah konkret UWKS dalam menghidupkan kembali nilai-nilai budaya di tengah arus modernisasi. UWKS berharap, melalui program ini, budaya lokal dapat terus dikenal, dicintai, dan diwariskan kepada generasi mendatang. Purnama Kemajapahitan menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk membangun identitas bangsa yang kuat.




