Surabaya, 11 Desember 2024. Hari Selasa, 10 Desember 2024 Dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen FEB-UWKS yang tergabung dalam tim pengabdian kepada masyarakat memberi materi sosialisasi terkait bisnis digital dengan menggunakan aplikasi eProgram Marketing Bersama Usaha Mikro dan Kecil (ePMB-UMK) untuk mendukung kegiatan pemasaran pelaku usaha mikro kecil secara fleksibel di Surabaya, karena kegiatan pemasaran menjadi lebih mudah, efektif dan efisien tanpa dibatasi oleh ruang, tempat dan waktu. Materi sosialiasi ini dirancang untuk menjawab permasalahan pemasaran produk pelaku usaha mikro dan kecil yang masih belum optimal untuk menjangkau pengenalan produk yang lebih luas. Mengamati permasalahan ini beberapa dosen FEB UWKS menginisiasi untuk mendesain materi sosialisasi bisnis digital melalui pemanfaatan media sosial secara massif.
Program sosialisasi ini merupakan tahap awal dalam pengenalan bisnis digital selanjutnya masih memerlukan program pendampingan terkait penggunaan aplikasi ePMB-UMK dimasa mendatang, oleh karena itu tim PenMas FEB-UWKS bertekat memberi yang terbaik atas berbagai problem dan permasalahan yang sedang muncul di tengah Masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan kecil di kota Surabaya dan sekitarnya. Tiga dosen Program Studi Magister Manajemen FEB-UWKS yang terdiri dari: Dr. Wahyudiono, MM; Dr. Santirianingrum Soebandhi, SE., M.Com dan Dr. Dana Aditya, SE., MBA dan Achmad Muchayan, S.Kom, MM telah merancang program PenMas yang diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan pelaku usaha mikro kecil di Surabaya. Program PenMas ini bersinergi dengan UPT. Aneka Industri dan Kerajinan Provinsi Jawa Timur yang saat ini sedang mengemban tugas untuk membina dan mengembangkan usaha industri kecil dan kerajinan di seluruh wilayah Jawa Timur.
Program sosialisasi dan pendampingan pelaku usaha mikro kecil merupaka upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan media sosial untuk mendukung pemasaran produk UMKM. Acara sosialisasi ini diawali sambutan langsung oleh Ketua LPPM-UWKS Ibu Dr. Santirianingrum Soebandhi, SE., M.Com, dalam sambuatannya beliau turut berpesan bahwa program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa merupakan agenda rutin dari LPPM Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, dimana program ini merupakan bentuk dan wujud implementasi tridarma dosen yang harus dilaksanakan setiap tahun sekaligus sebagai bentuk kepedulian kampus terhadap permasalahan masyarakat dan memberi solusi atas permasalahan tersebut. Selanjutnya acara sosialisasi dibuka secara resmi oleh Kepala UPT. Aneka Industri dan Kerajinan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur oleh Bapak Agus Budi Purnomo, SE., M.SE, dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih kepada LPPM UWKS beserta dosen dan mahasiswa FEB UWKS yang telah berkenan bersinergi untuk membantu tugas pemerintah dalam meningkatkan kompetensi pelaku usaha mikro kecil melalui pelaksanaan program sosialisasi Bisnis Digital, mengingat sampai saat ini pelaku usaha mikro kecil masih menghadapi permasalahan aspek pemasaran yang belum optimal.
Materi sosialisasi “Bisnis Digital Pada Pelaku Usaha Mikro dan Kecil” dibagi menjadi dua sesi, Materi pertama tentang fleksibilitas usaha mikro dan kecil disampaikan oleh Bapak Wahyudiono bersama ibu Santirianingrum dan bapak Dana Aditya dosen Prodi Magister Manajemen FEB UWKS, inti dari materinya adalah mengulas tentang fleksibilitas usaha mikro dan kecil melalui penggunaan platform digital, sehingga produk produk UMKM dapat dipasarkan dengan jangkauan bisnis bisnis yang lebih luas. Era bisnis digital mendorong para pelaku usaha untuk masuk dalam sistem global dengan menggunakan E-Commerce sebagai media bertransaksi secara global. Bisnis digital bukan sekedar memahami aspek pemasarannya saja, tetapi pelaku usaha harus mampu memahami aspek emosional konsumen yang dibangkitkan oleh proses pemasaran yang mengedepankan pada aspek nilai kejujuran, empathy, nilai sosial dan nilai nilai kebaikan lainnya, karena pelaku usaha dan pembeli hanya dipertemukan melalui interaksi konten produk yang disajikan dalam bentuk informasi dalam media sosial, oleh karena itu bisnis harus mengedepankan aspek kejujuran dan empathy dimana untuk mewujudkan hal tersebut hanya dapat disampaikan melalui platform digital.
Bisnis digital meninggalkan beberapa aspek negatif terkait dengan pudarnya nilai kejujuran dan rendahnya etik moral dalam bisnis, beberapa kasus penipuan, ketidaksesuan barang yang dikirim dengan order dan kasusnya lainnya telah merubah orientasi konsep pemasaran yang lebih mengedapankan nilai nilai etik moral, kejujuran, empathy dan nilai sosial baik lainnya yang dapat dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial yang dapat membangkitkan nilai emosional yang mendalam pada hati konsumen, sehingga pelaku usaha mikro kecil harus memahami perubahan konsef dalam bisnis digital. Pengumuman resmi Kabinet Merah Putih dibawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah membuat nomenklatur yang spesifik pada Kementerian UMKM, melalui perubahan ini diharapkan dapat memberi layanan dan pengembangan usaha mikro dan kecil menjadi lebih baik, terutama pengembangan bisnis digital sektor ini agar kedepannya dapat memasuki bisnis pada system global dengan mengedepan E-commerce dalam transaksi bisnisnya.
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Achmad Muchayan, dimana dalam materi ini lebih fokus mengupas konten yang terdapat dalam aplikasi ePMB-UMK, kebetulan narsum ini memiliki kepedulian terhadap teknologi digital untuk usaha mikro dan kecil. Dalam paparannya Narsum menjelaskan bahwa bisnis digital bagi pelaku usaha harus mengenali dengan baik dengan platform digital yang muncul di tengah masyarakat, oleh karena itu pelaku usaha disodorkan banyak pilihan untuk memilih platform digital yang tersedia dan sesuai dengan bisninisnya. Aplikasi e-PMM-UMK memiliki menu akses user yang meliputi akses admin koperasi atau komunitas, akses UMKM dan akses Customer, dimana masing masing akses memiliki menu detail sesuai dengan peran user. Penggunaan aplikasi ini diharapkan aktivitas bisnis usaha mikro dan kecil memiliki fleksibilitas usaha yang tinggi dan mudah, karena semua aktivitas yang semula dilakukan secara manual, sekarang dapat digantikan melalui sistem yang akan bekerja nonstop selama 24 jam/hari. Fleksibiltas usaha bukan hanya pada fungsi aktivitasnya saja, tetapi juga pada aspek penggunaan waktu, jangkauan tempat dan pembeli, karena semua aktivitas telah disatukan oleh teknologi digital yang dirancang menjadi satu aplikasi platform digital.Program PenMas dosen dan mahasiswa Prodi Magister Manajemen FEB-UWKS harus dipacu terus untuk dapat menghasilkan program program yang kreatif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha, sehingga fungsi kampus sebagai Agent of development mampu memberi perubahan pada masyarakat dan dunia usaha, khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil yang berada disekitar Kampus Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Penmas ini diharapkan mampu memberi sumbangsih sacara riil bagi kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan pada aspek manajemen, teknologi bahkan aspek permodalan, namun memiliki tekat yang kuat untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih modern, lebih maju dan mampu menjaga keberlanjutan usahanya dimasa mendatang, yang saat ini terus digempur oleh bisnis bermodal besar dan para capitalis yang cenderung ingin mematikan pelaku usaha kecil.




